Rabu, Maret 30, 2011

Sharing

" GOOD POINT to SHARE"

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantu. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian .. Tetapi kemudian, semua orang takjud, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.
Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari " sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :

1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.
3. Hiduplah sederhana.
4. Berilah lebih banyak.
5. Berharaplah lebih sedikit.
6. Tersenyumlah.
7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum :) ... atau buatlah mereka tersenyum :D

sesuatu yang dibagikan oleh temanku, oleh temanku dan untuk temanku

Rabu, Maret 23, 2011

MUDIKA

Stasi-stasi Perjuangan Kaum Muda

Awal 1900an

Rm Van Lith mendirikan HIK (Sekolah Guru Katolik) di Muntilan untuk mendidik orang-orang muda sebagai guru bagi bangsanya. Lahirlah generasi pertama intelektual Katolik Indonesia. Frans Seda adalah generasi terakhir yang langsung dididik Rm. Van Lith.

1923

Agustus, 30 orang guru muda berusia 22-23 tahun alumni sekolah guru mendirikan Perkumpulan Katolik untuk aksi politik bagi orang-org Jawa. Jumlah orang di Jawa saat itu sekitar 10.000 orang.

1925

Februari, berdiri Perkumpulan Politik Katolik Jawa.

1930

Organisasi politik umat Katolik yang dimotori orang-orang muda bersatu dalam Persatian Politik Katolik Indonesia. Ada 41 cabang di seluruh Indonesia.

1930-1949

ada banyak sekali komunitas kaum muda Katolik, mulai dari Muda Katolik, Muda Wanita Katolik, Pandu Katolik, misdinar, hingga kelompok-kelompok olahraga gereja.

15 November 1945

Lahir AMKRI, Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia

1948-1950

Kasimo Plan, IJ Kasimo, Menteri Muda Kemakmuran, Ketua Partai Katolik, meluncurkan program tiga tahun untuk peningkatan produksi pertanian

1949

7-12 Desember, dilaksanakan Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia, Terjadi penyatuan semua ormas Katolik ke dalam satu organisasi tunggal untuk tiap satu kelompok umat. Partai Katolik menjadi partai satu-satunya bagi umat katolik Indonesia. Muda Katolik Indonesia muncul menngantikan AMKRI sebagai satu-satunya organisasi untuk kaum muda, tetapi Pandu Katolik masih dipertahankan.

Muda Katolik Indonesia semula berorientasi ke dalam paroki, seperti Mudika saat ini, tetapi juga terlibat dalam forum pemuda nasional dan regional.

Desember 1949

Pemuda Munajat, pemuda Katolik, menjadi satu-satunya utusan organisasi pemuda yang ikut dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda, ia mewakili Mgr Sugiyopranata, SJ, yang memegang peran kunci dalam lobby politik di negeri Belanda melalui partai Katolik Belanda di parlemen.

1950an

Gerakan Pancasila dirintis. Gerakan ini inisiatif dari Mgr. Soegijapranata sebagai counter dominasi ideologi pada kehidupan masyarakat (dikemudian hari pola ini dipakai untuk membuat sekber Golkar). Gerakan Pancasila terdiri dari berbagai organisasi (nelayan, petani, paramedik, usahawan) yang masing-masing otonom dan diikat oleh adanya penasihat susila. Penasihat susila ini adalah 'pasukan khusus' Soegijapranata dan terdiri dari pastor-pastor muda: Kadarman, Dikjstra, Daniels, Beek, belakangan Melchers dan Albrecht juga.

Gerakan Pancasila dalam perkembangannya bertransformasi menjadi beragam organisasi termasuk Bina Swadaya dan CU. Para penasihat susila mengembangkan lembaga sesuai minatnya. Kadarman mendirikan PPM dan mendorong Atma Jaya dan Bhumiksara, Daniels membangun Sanggar Pratiwi dan Kompas, Dikjstra bergerak di pedesaan dengan membangun Bina Swadaya dan Bina Desa, Beek dengan CSIS, Melchers meneruskan Purba Danarta yang ditinggal Dikjstra, Albrecht mengembangkan CU dan terakhir berkarya di Timtim.

1955

Karena situasi politik MKI merubah orientasi dari dalam ke luar, ke bentuk-bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

1960

Juli, Muda Katolik Indonesia dalam kongres di Solo berubah menjadi Pemuda Katolik atas usul Munajat.

1960an

Pater Beek merintis kaderisasi politik KASBUL untuk mahasiswa/intelektual muda Katolik untuk menghasilkan kader-kader yang militan. Generasi ini memunculkan tokoh-tokoh politik Katolik seperti JB. Sumarlin, Cosmas Batubara, Harry Tjan Silalahi, Wanandi bersaudara, dan lain-lain.

1965

Melawan komunisme, Pemuda Katolik dan PMKRI memegang peran kunci dalam pergerakan pemuda. PMKRI di kota besar dan di lingkaran kekuasaan, PK di desa-desa dan kota kecil, di lingkaran massa. PMKRI bersama HMI lenjadi leader dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), Pemuda Katolik dan ISKI (Ikatan Siswa Katolik Indonesia) lader dalam KASI (Kesatuan Aksi Siswa Indonesia), sementara Partai katolik menggalang Front Pancasila, dan WKRI memimpin Kesatuan Aksi Wanita Indonesia. Untuk membendung komunisme dengan dukungan hirarkhi para tokoh katolik membentuk Front Katolik Tanpa Lubang.

1973

Muncul UU Kepartaian. Partai Katolik sebagai payung bersama peran sosial politik kemasyarakatan umat Katolik pun hilang melebur ke dalam Partai Demokrasi Indonesia. Akibatnya kerangka sistem peran sosial politik Katolik Indonesia yang dibangun dalam KUKSI 1949 pun runtuh.

1974

Peran sosial politik kaum muda Katolik masih sangat terasa di tanah air, ini nampak dalam Kongres KNPI pertama 27 Okt 1974, PMKRI dan Pemuda Katolik menjadi delegasi yang mewakili hampir 50 % delegasi KNPI propinsi/kabupoaten dari seluruh Indonesia. Setelah itu mulai terjadi penurunan dinamika dengan cepat.

1970-1980an : SPIRITUALITAS

Bentuk-bentuk pendampingan seperti Choice, Karismatik, Anthiokhia mulai bermunculan. Di Bandung Gereja Mahasiswa mulai dirintis. Berlangsung Retret Nasional sebanyak 5 angkatan ( ’75, ’76, ’77, ’78, 80) dipsonsori oleh Romo Dahler. Gladi Rohani lahir dari gerakan para alumni Retnas. Pendekatan CIVITA KAJ mulai muncul dan membentuk trend baru pendampingan yang berorientasi spiritualitas dan pengembangan karakter, dengan satu pertanyaan kunci WHO AM I. Muncul pula KASIS (Kaderisasi Basis). Di UGM muncul Misa Kampus dengan motor-motor seperti Hani Handoko dkk.

1985

Karena situasi internal pendampingan kaum muda yang makin lemah serta munculnya UU Keormasan (dalam kerangka depolitisasi Orde Baru) yang melarang ormas ada dalam lingkungan tempat ibadat, diputuskan PMKRI dan PEMUDA KATOLIK terlepas dari struktur teritorial gereja (paroki) dan mengikuti struktur adminstratif negara (desa, kecamatan, kota, kabupaten, dst), serta keduanya berfungsi mengisi peran eksternal gereja (sosial politik), sementara itu sebagai gantinya dibentuklah Mudika untuk kaum muda teritorial, dan KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) untuk mahasiswa/kategorial. Akibatnya PEMUDA KATOLIK dan PKMRI kehilangan basis massa kader, sementara KMK dan Mudika kehilangan kesadaran kritis dan tanggung jawab sosialnya, tebenam ke dalam dirinya sendiri.

1980-1990an : KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Era pola kaderisasi lama berlalu, dari orientasi politik kekuasaan (power) menjadi politik kemanusiaan (pro KLMT). Muncul kelompok-kelompok Katolik muda yang sangat beragam sifatnya, non-hirarkhis, serta berorientasi sosial politik kemasyarakatan. Di Yogya muncul VDC (Volunteer Development Corps), VSSC (Virtus Sociale Study Club), dan SOLID. Model-model live-in, teater rakyat, kelompok diskusi, bahkan pandampingan desa bermunculan. Gemakarya juga muncul (di akhir ‘90an berubah menjadi LSM Cakra Indonesia. Berkembang ITRY (Institut Teater Rakyat Yogyakarta). Peran para frater Jesuit dengan proyek sosial mereka sangat berpengaruh. Gerakan sosial kaum muda Katolik masa ini sangat terinspirasi Teologi Pembebasan. Gerakan Romo Mangun dan karya-karyanya menyemangati banyak orang.Di solo Komunitas seperti Keping (Kelompok Pinggiran) juga tumbuh. Selain itu komunitas yang lebih rohani seperti bengkel Rohani, Bahtera Rohani, Jarkom Pelajar Katolik untuk pertama kali muncul. Dua simpul seni yang dimotori orang muda Katolik muncul di Yogyakarta : teater Introspeksi di Kotabaru oleh Landung Simatupang, Lono Simatupang, Nasarius Sudaryono di Utara, dan teater Gandrik di Yogya Selatan.

1998

Peristiwa Reformasi, peran kaum muda Katolik ada tetapi bersifat personal, bukan hasil pendekatan pendampingan yang tertata, tetapi hasil pencarian individual. Tetapi dua gerakan yang dimotori mahasiswa di dua kampus Katolik di Yogyakarta muncul memegang peran penting dalam gerakan Mei 1998 di Yogyakarta : FAMPERA di Atmajaya dan SOMASI dari USD.

Generasi 2000

Komersialisasi dan pencabutan subsidi pendidikan oleh negara dan tekanan ekonomi menjadikan tekanan studi serta orientasi kerja sangat menonjol, kesadaran dan kerinduan organisasi melemah luar biasa. Di sisi lain, sejak remaja kebudayaan populer yang serba gemerlap, penuh mimpi terus-menerus dijejalkan melalui media massa dan teknologi, ini melahirkan generasi hedonis dan individualis.

Model pelatihan KASBUL berganti menjadi Madha. Model-model komunitas pemerhati kaderisasi bermunculan dan berlangsung di banyak tempat, ada yang lokal ada yang jaringan. ANV dan Justice and Peace merambah kaum muda. Model-model pendaampingan kaum muda terkait spiritualitas juga menguat (Karismatik, KTM). Komunitas Sant Egidio menggabungkan gerakan doa dengan karya langsung di tengah masyarakat. Gladhi mahasiswa kembali bergerak melalui pelatihan CBT.

dari email rekanku, Lilik Krismantoro

Senin, Maret 14, 2011

Informasi

Situs Kongregasi dan Ordo Imam yang berkarya di Indonesia

Dalam rangka promosi panggilan imamat, berikut list ordo dan kongregasi
imam yang berkarya di Indonesia beserta alamat websitenya agar para fans
bisa mengenal ordo dan kongregasi berikut lebih jauh.
Jika ada yang mengetahui alamat website ordo atau kongregasi lain yang tidak tercantum di
sini, mohon menginformasikannya.
Terima kasih. Semoga ada jiwa-jiwa yang terpanggil untuk berkarya di ladang Tuhan. Amin.

*Kongregasi Pasionis (CP)*
http://www.provrepa c.com/ (Prov. Indonesia)

*Serikat Hati Kudus Yesus (SCJ)*
http://www.scj. or.id/ (Prov. Indonesia)

*Serikat Sabda Allah (SVD)*
http://www.svdende.org/ (Prov. Ende)
http://www.svdjawa.org/ (Prov. Jawa)

*Misionaris Keluarga Kudus (MSF)*
http://msfmusafir. wordpress. com/ (Prov. Kalimantan)

*Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC)*
http://www.misacorindo.org/ (Prov. Indonesia)

*Serikat Yesus (SJ)*
http://provindo.org/ (Prov. Indonesia)

*Opus Dei*
http://seekingholiness.webnode. com/

*Ordo Saudara Hina Dina Fransiskan (OFM)*
http://ofm.or.id/ (Prov. Indonesia)

*Ordo Saudara Hina Dina Fransiskan Kapusin (OFM. Cap)*
http://portal.kapusin.org/ (Web Gabungan 3 Provinsi Kapusin di Indonesia -
The Most up to date)

http://pontianak.kapusin.org/ (Prov. Pontianak)
http://sibolga.kapusin.org/ (Prov. Sibolga)
http://medan.kapusin.org/ (Prov. Medan)

*Serikat Xaverian (SX)*
http://www.xaverind o.org/web/ (Prov. Indonesia)

*Ordo Pengkhotbah / Ordo Dominikan (OP)*
http://dominikanid.org/ (Prov. Indonesia)

*Ordo Karmelit (O. Carm)*
http://www.indocarm.org/ (Prov. Indonesia)

*Oblat Maria Immaculata (OMI)*
http://oblatindonesia.blogspot.com/ (Prov. Indonesia)

*Serikat Hati Kudus Yesus dan Maria (SSCC)*
http://www.indossccpro.com/ (Prov. Indonesia)

*Ordo Salib Suci (OSC)*
http://osc.or.id/ (Prov. Sang Kristus-Indonesia)

*Salesian Don Bosco (SDB)*
http://sdbindonesia.org/

*Missionary Sons of the Immaculate Heart of Mary (Claretians) (CMF)*
http://in.asclae. com/

*Diocesan (Pr)
http://www.unio- indonesia. org/
http://www.ucanews. com/diocesan- directory/

*Order of Cistercians of the Strict Observance - OCSO (Trappist)
http://sites. google.com/ site/rawaseneng/
http://www.ocso. org/index. php?option= com_mtree& task=viewlink& link_id=2450& Itemid=88& lang=en


Daftar ordo/kongregasi yang berkarya di Indonesia namun belum kami temukan /
memiliki website berbahasa Indonesia.

1. Congregation of the Immaculate Heart of Mary (CICM)
2. Congregation of the Disciples of the Lord (CDD)
3. Congregation of the Mission (Vincentians, Lazarists) (CM)
4. Order of Discalced Augustinians (Agustinian tidak berkasut) (OAD)
5. Order of Friars Minor Conventual (Conventual Franciscans) (OFM. Conv.)
6. Missionaries of the Company of Mary (Serikat Maria Monfortan) (SMM)

sumber:
http://indonesian- papist.blogspot. com/2010/ 07/situs- kongregasi- dan-ordo- imam-yang. html

dari milist : orangmuda@yahoogroups.com

Rabu, Maret 02, 2011

Mohon Bantuan

YARNI DENGAN FISTULA RECTO-VESICO-VAGINALIS


Suster Klara Duha OSF, seorang biarawati Fransiskan dari Gunungsitoli, Nias.
Beliau berkarya mendampingi para penderita sakit yang miskin dan tidak mampu.
Beliau berusaha agar mereka yang ‘terkucilkan dan tersingkirkan’ itu
mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Saat ini suster sedang mendampingi seorang ibu muda, 22 tahun, bernama Yarni
Helawa yang menderita FISTULA RECTO-VESICO-VAGINALIS.

Penderitaan Yarni diawali pada saat kelahiran anak pertamanya. Dia tidak
melakukan pemeriksaan kehamilan sebagaimana mestinya karena tidak mempunyai
biaya dan juga terjerat utang dari biaya pernikahan mereka. Sehingga hal
tersebut menjadi beban di awal kehidupan mereka.

Pada saat mendekati kelahiran, saat kesakitan mulai dirasakan, cepat-cepat
dipanggil dukun beranak yang ada di desa mereka. Dukun menyuruh mengedan, tapi
bayi tidak keluar juga. Diulang berkali-kali, hingga akhirnya dukun angkat
tangan dan menyerah tidak sanggup lagi untuk menolongnya. Lalu Yarni dibawa ke
Puskesmas.

Bidan memeriksa dan berusaha menolong persalinannya. Namun karena sering
mengedan akhirnya vagina dan sekitarnya robek, namun bayi tetap tidak keluar
juga. Cepat-cepat bidan merujuknya ke RSU Gunungsitoli. Dokter kandungan hampir
tidak mau menerima menangani Yarni karena melihat resiko yang tinggi yang akan
dihadapinya. Karena kondisi Yarni sudah lemah, akhirnya dokter kandungan
bersedia menanganinya. Yarni dioperasi. Yarni selamat, tapi bayi sudah meninggal
saat di kandungan. Dokter menyelesaikan luka operasinya (sectio caesaria)
sebagaimana mestinya, namun untuk robekan di bagian bawah (vagina dan
sekitarnya) dokter kandungan tidak berani mengambil tindakan. Robekan itu
membuat Yarni selalu kencing dan bercampur tinja. Dapat dibayangkan betapa
kotor, bau dan menjijikkan bagi kacamata kita. Direktur RSU sudah memberitahu
pemerintah agar membantu Yarni, namun belum datang juga. Penderitaan berlanjut,
sementara dokter spesialis yang bisa menangani Yarni tidak ada di RSU.

Hingga akhirnya, Direktur RSU menunggu kedatangan Suster Klara untuk
menolongnya. Susterlah yang menjadi tumpuan akhir buat mereka, mereka semua
angkat tangan akan persoalan ini.

Yarni, seorang penderita yang memerlukan tindakan dokter spesialis dan biaya
yang tidak sedikit, sekarang ini bergantung pada seorang suster biarawati yang
tidak memiliki kemampuan untuk bisa menyelesaikan persoalan itu sendirian.

Dengan Jejaring Solidaritas KBKK, suster bertemu dengan Dr. Linda yang bekerja
di RS Katolik Atmajaya Jakarta. Dr. Linda berusaha memfasilitasi persoalan
Yarni, sehingga akhirnya direncanakanlah suatu tindakan operasi untuk menutup
lubang antara usus besar (rectum) – kandung kemih (vesica) – vagina. Namun ini
termasuk operasi yang kompleks, sehingga memerlukan 3 tahapan dalam
pelaksanaannya, dan juga memerlukan biaya serta obat-obatan yang tidak sedikit
jumlahnya.

Untuk itu, sahabat-sahabat Kristus, yang telah diberikan kemampuan dan
kelebihan, inilah saatnya untuk mau berbagi (sesuai APP KAJ 2011). Dengarkanlah
dorongan hati di mana Yesus berbisik pada anda. Berikanlah yang terbaik dan
semaksimal yang anda bisa.

Selain kebutuhan uang yang tidak sedikit jumlahnya (lebih dari Rp 5 juta), juga
sangat diharapkan bantuan obat-obatan, di antaranya:
1. Suntikan Cephalosporin Generasi III (Cefotaxim)
2. Suntikan Metronidazol

Bantuan berupa uang dapat disalurkan langsung ke :
BCA KCU Medan No: 0222 0159 69 a/n Sr. Klara OSF Izanulo Duha Y.

Bantuan berupa obat dan barang-barang lainnya serta informasi lebih lanjut dapat
menghubungi:
Dr. Linda Nurtjahja – 0816 1649 179 atau PIN BB 20EA93BF.

Selain itu semua, mohon dukungan doa agar kasihNya selalu mengalir dalam
penyelesaian penderitaan Yarni dan kekuatan bagi Sr. Klara yang dengan setia
mendampinginya.


Tuhan memberkati kita semua,

Dr. Andreas Gunawan
Moderator Jejaring Solidaritas KBKK
0811 197 627